Banyak hal yang mulai terpikirkan oleh orang - orang terhadap dampak tv pada anak - anak saat ini. Contohnya tepat di hadapan mata, kakak ku yang baru punya seorang anak dan sangat mengawasi apa yang boleh dan tidak boleh di tonton oleh anaknya. Menurut ku semua positif dan biasa - biasa saja untuk di tonton. Sampai akhirnya baru di sadari hampir seluruh riset membuktikan bahwa penggambaran pada acara tv tersebut mempengaruhi cara pikir,pandang dan sifat kita.Jadi keseharian aku meliahat kejadian ini lumayan sulit karna selain sang ponakan harus menonton hal yang positif, yah katakan lah begitu. akhirnya kami pun berbagi tv dan harus mengganti channel atau bahkan mematikan nya, setiap sang ponakan ikut nonton film yang tidak pantas untuk di tonton, maklum umur 2 tahun sudah bisa berjalan dan mulai bicara.
Lama - lama kebosanan pun di mulai dan setiap si ponakan dititipkan. Akhirnya si ponkan pun ikut menonton ap yang aku tonton dan si ponakan pun mulai mengikuti kata - kata yang sama entah dari iklan atau acaranya tersebut dan lama kelamaan hanya bagian buruknya saja yang di terima oleh keponakanku. Akhirnya aku pun menyadari damapak besar tersebut, dan selalu benar kata - kata kesalahan yang besar itu di mulai dari yang kecil - kecil dan memang benar bahwa anak - anak adalah peniru yang baik.
Itu hanya contoh kecil, ada beberapa artikel yang telah menguji dan mendapat kan hasil..
begini:
Dewasa ini, media massa Barat, dengan program-programnya yang memperlihatkan kerusakan moral dan kekerasannya, sedang merobohkan dinding yang menjadi tembok pemisah antara masa kanak-kanak dengan masa dewasa. Fenomena seperti ini tidak hanya terjadi di Barat, namun juga di negara-negara lain karena besarnya infiltrasi media Barat di berbagai penjuru dunia. Dengan kata lain, anak-anak zaman kini dibebaskan untuk melihat apa yang seharusnya hanya ditonton oleh orang dewasa dan hal ini dapat berdampak buruk bagi anak-anak itu. Doktor Tabatabaei, seorang pakar media di Iran, pernah menulis bahwa masa kanak-kanak merupakan salah satu tahapan usia seorang manusia, yang memiliki kebutuhan dan kapasitas tersendiri. Jiwa dan fisik anak-anak yang lembut tidak memiliki kesiapan untuk dihadapkan kepada konflik dan masalah yang dialami oleh orang dewasa. Neil Postman, seorang penulis Amerika, juga pernah menulis bahwa jika sudah tidak ada batas antara dunia anak-anak dan dunia orang dewasa, tidak akan ada lagi apa yang dinamakan sebagai dunia kanak-kanak.
Dr. Endang Darmoutomo, MS, SpGK, dalam seminar yang diselenggarakan 'Dancow Parenting Center' beberapa waktu lalu mengungkapkan kecenderungan menonton tv terlalu lama akan meningkatkan angka obesitas pada anak-anak. Satu jam nonton tv misalnya, akan meningkatkan obesitas sebesar 2%. Pasalnya selama menonton TV, lanjut Dr. Endang, anak lebih banyak ngemil dan tak melakukan aktivitas olah tubuh.
Obesitas tak hanya berdampak buruk bagi kesehatan karena mengundang berbagai penyakit seperti hipertensi, diabetes, gangguan sendi, penyakit jantung koroner hingga stroke saat anak dewasa, namun juga dapat mengganggu psikologis anak. Ingat, obesitas akan terbawa saat anak dewasa jika tak ditangani secara baik. Mungkin ia akan merasa malu, rendah diri, bahkan merasa tak berharga karena memiliki tubuh 'berbeda' dibanding teman-teman di lingkSedangkan penelitian lain mengenai pengaruh tv terhadap IQ anak mendapati hasil bahwa anak di bawah 3 tahun yang rajin menonton televisi setiap jamnya ternyata hasil uji membaca turun, uji membaca komprehensif turun, juga memori. Yang positif hanyalah kemampuan mengenal dengan membaca naik. Dari situ disimpulkan bahwa menonton tv pada anak di bawah 3 tahun hanya membawa lebih banyak dampak buruk dibanding efek baiknya.Anak yang sering menonton tv juga mengalami masalah pada pola tidurnya, seperti terlambat tidur, kurang tidur bahkan tak bisa tidur, cemas tanpa sebab, terbangun malam dan mengantuk pada siang hari.
Dengan mudah virus itu masuk hanya dari ketertariakn, lalu ap guna tv pada dasarnya ya?
Sabtu, 21 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar